Kategori: Cerpen Santri
Akulah Sang Dalang
“Hati-hati! Yang kerasan ya di pondok. Jangan bilang nggak betah, soalnya ini kan maunya kamu. Insyaallah kamu bisa jadi contoh buat adik-adikmu ini. Ibu sama bapak cuma bisa do’a di sini, yang ngejalanin kamu. Harus lebih rajin belajarnya”, ujar ibu.
“Iya buk, insyaallah. Yawes buk, aku tak berangkat dulu ya. Do’ain aku terus ya buk”, singkat ku.
(Walau) Sekedar Santri Kalong
Pondok tempat belajarku adalah pondok salafy (pondok tradisional) , tentunya di dalamnya begitu ketat dengan peraturan-peraturannya. Tak mengenal entah itu santri yang muqiim (santri yang terfokus mengaji di pondok dari pagi sampai malam) atau santri kalong (santri yang hanya mengaji di pondok sebagian waktu seperti malam dan pagi saja) seperti aku.
Bak Nyantri
“Krieeet” Gesekan antara roda sepeda yang tengah aku rem dengan aspal kasar sebagai lintasannya itu sukses mengeluarkan bunyi yang cukup khas. Membuatku melemahkan pergerakanku sekiranya tidak akan menimbulkan … Read More